Islam mengajarkan kita untuk Kaya
Sungguh ironis kenyataan
bahwa sebagian besar orang miskin adalah orang Islam. Padahal Islam samasekali
tidak mengajarkan agar kita menjadi orang miskin, bahkan sebaliknya, Islam
mengajarkan agar kita menjadi orang kaya.
Rukun Islam adalah suatu
pekerjaan/kegiatan yang harus kita kerjakan agar kita bisa disebut sebagai
orang Islam. Rukun Islam ada lima; Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, Haji. Jadi,
untuk bisa disebut sebagai orang Islam, pertama kita harus ikrar jiwa &
raga bahwa tiada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusanNya, dan
seterusnya. Mari kita bahas satu per satu.
Salah satu syarat sah
sholat adalah pakaian dan tempat harus bersih & suci. Standard bersih akan
lebih tinggi dengan makin “kaya”nya kita. Artinya, secara implisit Islam
mengajarkan agar kita menjadi orang yang mampu. Ini sejalan dengan hadist nabi
yang menyatakan bahwa Allah lebih menyukai ummat yang kuat.
Sebagai bukti bahwa
sholat kita tegak adalah kita membayar zakat (ZIS). Jadi, membayar zakat adalah
keharusan yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kaya. Kalau miskin, maka
dia wajib di-zakati, bukan membayar zakat. Tidak perlu ragu apakah kita bisa
menjadi orang kaya, karena Allah telah menjamin bahwa apabila kita mau beriman
dan “berbuat baik” sesuai dengan yang disyariatkan, maka akan dibuka “kran”
berkah dari langit dan bumi. Ini bisa dijelaskan menggunakan sudut pandang ilmu
psikologi maupun ilmu bisnis modern.
Puasa adalah cara untuk
melatih kita agar menjadi orang yang ber-taqwa (mematuhi syariat). Sudah
terbukti bahwa puasa membuat kita sehat raga dan sehat jiwa dimana sehat Jiwa
& Raga merupakan kunci utama menuju sukses. Mudah dipahami disini, bahwa
puasa seperti yang digambarkan disini hanya bisa dilakukan oleh orang kaya. Orang
miskin berpuasa karena memang tidak ada yang bisa dimakan. Bahkan kenyataan
membuktikan bahwa banyak sekali orang miskin yang tidak berpuasa karena tidak
ada yang untuk berbuka dan sahur. Sekalilagi ini membuktikan bahwa Islam
mengajarkan kita agar menjadi orang kaya.
Rukun kelima adalah
melaksanakan Haji ke Mekkah, yang sudah jelas memerlukan dana yang tidak
sedikit, baik untuk yang ditinggal atau pun yang berangkat. Untuk bisa mencuci
bersih hati kita dari selain “Laailaa ha illallaah Muhammadar rosulullooh”,
maka kita “harus” melaksanakan haji. Maka sempurnalah kita sebagai orang Islam,
asal semua rukun di atas dilakukan dengan hati/jiwa, bukan hanya raga.
Jadi, orang yang memilih
Islam sebagai jalan hidupnya secara kaaffah pastilah menjadi orang yang kaya di
dunia dan di akhirat. Maka, tidak alasan untuk memilih manual hidup yang lain.
Semoga kita mendapat
hidayah untuk menyadari potensi kemanusiaan kita. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar